SUARABERITAINDONESIA.COM
TANGERANG SELATAN – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Tangerang Selatan memperkuat upaya pencegahan perundungan melalui program “Sekolah Aman Bbas Bullying” yang dikembangkan dalam Pelatihan Peer Counselor pada Sabtu (16/11/2025). Program ini dirancang untuk membekali pelajar dengan kemampuan mengenali, mencegah, dan menangani situasi perundungan secara tepat dan berkelanjutan.
Pelatihan tidak hanya berisi materi teoritis, tetapi juga rangkaian aktivitas reflektif dan evaluatif yang bertujuan memperkuat kesadaran diri peserta. Sebelum kegiatan ditutup, seluruh peserta mengikuti sesi refleksi individu dengan menuliskan tiga hal yang dipelajari, satu perubahan yang ingin dilakukan pada diri sendiri, serta pesan positif untuk sesama teman pelajar.
Rencana Aksi Sekolah Aman
Salah satu hasil penting dari pelatihan ini adalah penyusunan Rencana Aksi Sekolah Aman oleh para peserta.
Rencana aksi tersebut mencakup:
- Pembentukan Tim “Pelajar Tangsel Bebas dari Bullying” sebagai kelompok dukungan sebaya di sekolah,
- Kampanye berkelanjutan bertajuk StopBullying di lingkungan sekolah dan media sosial
- Penyusunan Kode Etik Digital Sekolah untuk mendorong penggunaan media digital yang aman, beretika, dan bebas perundungan.
“Kami mendorong peserta tidak hanya menjadi penerima materi, tetapi juga agen perubahan di sekolah masing-masing,” tegas perwakilan peserta IPNU–IPPNU Tangsel, Minggu (17/11/2025). Ia menyebutkan bahwa keberlanjutan aksi para pelajar ini menjadi kunci terciptanya budaya sekolah yang aman dari perundungan dan saling menghargai antar teman.
Lingkaran Komitmen: Empati, Kepedulian, dan Keberanian
Dalam sesi Lingkaran Komitmen, peserta secara bergantian mengemukakan nilai-nilai utama yang mereka pelajari selama pelatihan, mulai dari empati, kepedulian, hingga keberanian untuk menyuarakan kebenaran ketika melihat tindakan perundungan. Komitmen tersebut menjadi pijakan moral bagi peserta dalam menerapkan peran mereka sebagai konselor sebaya.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 kader IPNU–IPPNU se-Kota Tangerang Selatan, menunjukkan besarnya antusiasme pelajar terhadap isu keamanan dan kenyamanan sekolah. Selain pembekalan konseling dasar, peserta juga dilatih bagaimana merespons korban bullying, memahami mekanisme pelaporan, serta membangun ruang komunikasi yang aman bagi teman sebaya.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penegasan komitmen kolektif untuk mewujudkan sekolah yang aman, ramah, dan inklusif. “Perubahan kecil dari diri sendiri bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman.
Jadilah pelajar yang menebar rahmah dan menjaga marwah teman,” pesan panitia kepada seluruh peserta.
Langkah Strategis IPNU–IPPNU
Program “Sekolah Aman” ini merupakan bagian dari komitmen IPNU–IPPNU dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlakul karimah, berdaya sosial, dan mampu menghadapi tantangan era digital. Organisasi pelajar NU itu menegaskan akan terus memperluas program serupa ke sekolah-sekolah dan PAC lainnya di Tangerang Selatan.
( Achmad Hidayat )

Posting Komentar untuk "IPNU–IPPNU Tangerang Selatan Kembangkan Program “Sekolah Aman Bebas Bullying” Lewat Pelatihan Konselor Sebaya"