SUARABERITAINDONESIA.COM
SERANG — Aliansi Mahasiswa Banten Menggugat (AMBM) melalui Ketua Umumnya, Deden Adlan Rifa’i, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Polda Banten dalam membongkar praktik pemerasan oleh Ketua salah satu LSM di Serang yang meminta uang hingga Rp400 juta, tiga unit mobil, dan iPhone dari pihak perusahaan (11/06/2025)
Kasus ini mencuat setelah Ditreskrimum Polda Banten menangkap pelaku di tengah upaya pemerasan terhadap sebuah perusahaan di kawasan Banten. Berdasarkan laporan dari AntaraNews dan Detikcom, modus pemerasan dilakukan dengan cara mengancam akan membuka isu negatif ke publik jika tuntutan pelaku tidak dipenuhi.
Dalam pernyataannya, Deden Adlan menilai keberhasilan Polda Banten sebagai bukti keberpihakan hukum terhadap etika, transparansi, dan moralitas publik, sekaligus tamparan keras bagi LSM atau aktivis yang menyimpang dari nilai-nilai perjuangan rakyat.
> “Ini bukan hanya kasus kriminal biasa. Ini adalah peringatan keras bagi siapapun yang menjual nama gerakan demi kepentingan pribadi. Aktivisme bukan alat pemerasan!” tegas Deden.
Deden menambahkan, AMBM selama ini berdiri sebagai gerakan mahasiswa yang bersih, kritis, dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat Banten. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, khususnya kalangan mahasiswa, untuk tidak tinggal diam terhadap praktik-praktik yang mencoreng nama baik aktivisme dan kepercayaan publik.
> “Polda Banten sudah menunjukkan komitmen serius. Sekarang saatnya mahasiswa dan masyarakat Banten juga mengambil sikap. Jangan beri ruang bagi aktivisme palsu yang justru menghambat perjuangan keadilan,” pungkasnya.
AMBM juga menyatakan kesiapan untuk mengawal jalannya proses hukum secara terbuka dan mendorong audit menyeluruh terhadap LSM yang terindikasi menyimpang dari mandat sosialnya. Deden menegaskan, “Gerakan mahasiswa bukan tameng oknum, tapi tameng rakyat!” ( Achmad Hidayat )
Posting Komentar untuk "AMBM Beri Apresiasi Tajam: Polda Banten Bongkar Praktik Pemerasan Bermodus LSM, Ini Tamparan untuk Aktivisme Abal-abal!"