SUARABERITAINDONESIA.FOM
JAKARTA – Ikatan Cendekiawan Muda Akuntansi (ICMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung percepatan penyelesaian studi para akademisi muda Indonesia, khususnya yang sedang menempuh pendidikan doktoral. Melalui kegiatan bertajuk “Sharing Publikasi di Jurnal Terindeks Scopus secara Gratis”, ICMA menghadirkan forum diskusi strategis yang diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting pada Senin malam, 12 Mei 2025 pukul 19.00 WIB.
Acara ini diikuti oleh puluhan peserta, baik anggota ICMA maupun peserta umum dari berbagai universitas di Indonesia, yang sebagian besar adalah mahasiswa program doktor (S3) di bidang akuntansi dan ilmu ekonomi. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan, strategi, serta motivasi kepada para akademisi muda agar lebih siap dan efektif dalam melakukan publikasi ilmiah, terutama di jurnal bereputasi internasional seperti Scopus.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Nanang Setiawan, SE., M.Ak., mahasiswa program doktor Ilmu Akuntansi Universitas Airlangga. Dengan rekam jejak yang mengesankan, beliau telah berhasil menerbitkan enam artikel pada jurnal yang terindeks Scopus, dengan rincian satu artikel di jurnal Q1, satu di Q2, dan satu di Q3, serta masih memiliki sembilan artikel lain yang dalam proses penerbitan dan review.
Dipandu oleh moderator Muhammad Aras Prabowo, SE., M.Ak., dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dan aktivis akademik nasional, kegiatan ini berlangsung interaktif dan sarat inspirasi. Dalam pemaparannya, Nanang Setiawan membagikan berbagai tips strategis untuk menembus jurnal bereputasi, mulai dari penentuan topik, penulisan artikel, hingga proses revisi.
Strategi Publikasi: Dari Curhat Ilmiah hingga Amal Jariyah
Nanang memulai pemaparannya dengan mengangkat pentingnya mindset dalam menulis publikasi ilmiah. Menurutnya, publikasi bukan sekadar tugas akademik, melainkan juga bentuk kontribusi dan amal jariyah. “Riset itu bukan hanya kontribusi ilmiah, tetapi juga amal yang pahalanya terus mengalir,” ujar Nanang. 13/05/2025.
Ia kemudian menjelaskan bahwa menulis publikasi ilmiah sebaiknya dimulai dari isu-isu aktual dan relevan dengan konteks keseharian, yang kemudian dipadukan dengan teori dan data. “Publikasi itu seperti curhat, tapi pakai teori dan data, dan curhatnya untuk memberikan manfaat bagi banyak orang,” imbuhnya.
Tips Menembus Jurnal Scopus
Dalam sesi inti, Nanang membagikan sembilan tips utama untuk publikasi di jurnal Scopus, antara lain:
1. Menentukan topik yang spesifik dan relevan;
2. Memperkuat novelty dan gap penelitian;
3. Mengoptimalkan satu riset untuk beberapa publikasi;
4. Memilih jurnal yang tepat;
5. Menyusun judul dan abstrak yang menarik;
6. Mengikuti struktur artikel sesuai gaya jurnal;
7. Menggunakan referensi terbaru dan berkualitas;
8. Menulis dengan bahasa Inggris akademik;
9. Menanggapi revisi reviewer dengan profesional dan cepat.
Nanang juga mendorong peserta agar tidak takut dalam menghadapi komentar reviewer. “Tanggapan yang sopan, ilmiah, dan komprehensif justru meningkatkan peluang diterima,” jelasnya.
Diskusi Aktif dan Antusias
Sesi diskusi yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB menunjukkan antusiasme peserta yang tinggi. Beragam pertanyaan diajukan, mulai dari teknik pemilihan jurnal, strategi menghindari desk rejection, hingga bagaimana mengelola motivasi dalam menghadapi proses revisi yang panjang.
Muhammad Aras Prabowo selaku moderator memberikan apresiasi atas kehadiran para peserta dan kontribusi narasumber. “Kegiatan seperti ini penting untuk terus kita gelar, karena tidak semua mahasiswa S3 mendapatkan pendampingan teknis dalam hal publikasi. ICMA ingin menjadi jembatan atas kebutuhan itu,” kata Aras.
Komitmen Berkelanjutan ICMA
Ketua Umum ICMA, Raffles Ginting, SE., M.Ak., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas riset anggota ICMA dan komunitas akademik secara luas. Ia juga menegaskan bahwa publikasi Scopus bukan lagi sekadar syarat kelulusan, tetapi indikator penting kualitas keilmuan dan kontribusi global para akademisi Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan harapan agar para peserta dapat segera menerbitkan artikel mereka di jurnal-jurnal terindeks Scopus. ICMA berkomitmen akan terus memfasilitasi forum sejenis, baik dalam bentuk webinar, pendampingan teknis, maupun kolaborasi riset lintas institusi.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen pada pengembangan keilmuan, ICMA berharap dapat terus menjadi wadah penggerak kemajuan akademisi muda Indonesia menuju ranah global.
( Achmad Hidayat)
Posting Komentar untuk "Dorong Percepatan Penyelesaian Studi, ICMA Gelar Sharing Publikasi Scopus"