SUARABERITAINDONESIA.COM
DEPOK - 19 Agustus 2025 – Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di SDIT Cipta Insani pada Selasa (19/8). Sejak pagi, halaman sekolah sudah dipenuhi anak-anak yang datang dengan wajah ceria, bersiap mengikuti aneka lomba yang digelar sejak pukul 07.00 hingga 13.00. Perayaan kali ini terasa istimewa karena tidak hanya menghadirkan lomba bagi siswa, tetapi juga melibatkan para orang tua dalam ajang kebersamaan (19 /08/2025 )
Sorak-sorai tawa anak-anak menggema di lapangan sekolah saat lomba-lomba klasik khas 17 Agustus dimulai. Dari balap karung, makan kerupuk, hingga lomba estafet, semua dimainkan dengan penuh antusias. Guru-guru yang mendampingi tidak hanya bertindak sebagai pengawas, tetapi juga menjadi bagian dari kegembiraan itu. Bagi para siswa, lomba ini bukan sekadar permainan; ada pelajaran tentang sportivitas, kebersamaan, dan rasa cinta tanah air yang mereka alami secara nyata.
Namun, yang paling menyita perhatian hari itu adalah Lomba Kreasi Tumpeng. Berbeda dengan lomba lainnya, tumpeng menjadi simbol kebersamaan yang menghadirkan kolaborasi hangat antara orang tua dan sekolah. Para orang tua berkreasi menyajikan tumpeng dengan berbagai bentuk, cita rasa, dan makna filosofis. Setelah proses penilaian selesai, seluruh tumpeng dinikmati bersama-sama oleh siswa, guru, dan orang tua dalam suasana penuh kekeluargaan. Momen itu menjadi titik di mana semangat gotong royong benar-benar terasa nyata.
“Yang membuat lomba ini istimewa bukan hanya kelezatan masakan atau keindahan tumpengnya, melainkan nilai kebersamaan yang tercipta. Orang tua bisa berkumpul, berinteraksi, dan menjalin silaturahmi dalam suasana penuh makna,” ujar Kepala SDIT Cipta Insani, Bapak Kiki Rizky, S.Pd.
Dewan juri yang terdiri dari Kepala Sekolah, Bapak Wawan Hernawan selaku BPH Sekolah, serta pembina Yayasan Duta Al Busyro Insani, Bapak H. Rosin dan Ibu Hj. Titin, mengaku kagum dengan hasil karya para orang tua. Menurut mereka, setiap tumpeng memiliki cerita, filosofi, dan kreativitas yang layak diapresiasi. Bahkan, ada yang menilai bahwa hasil kreasi para orang tua tidak kalah dengan tumpeng profesional yang dijual di pasaran.
Bapak Wawan Hernawan menekankan bahwa tujuan utama lomba bukanlah mencari pemenang, melainkan menjaga dan merawat kebersamaan. “Setiap tumpeng punya cerita dan filosofi tersendiri. Kami melihat semuanya sebagai yang terbaik,” ucapnya.
Kepala sekolah juga menegaskan bahwa momentum seperti ini menjadi bukti pentingnya sinergi antara sekolah dan orang tua. Pendidikan, menurutnya, tidak bisa hanya dibebankan pada sekolah, melainkan membutuhkan peran aktif keluarga. “Ketika sekolah dan orang tua dapat bersinergi dengan baik, anak-anak pasti tumbuh lebih sehat, kuat, dan berkarakter. Karena mendidik anak bukan hanya tugas sekolah, melainkan tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Ibu Hj. Titin selaku pembina yayasan pun memberikan apresiasi atas semangat para orang tua. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya sebuah lomba, melainkan ruang pertemuan keluarga besar sekolah yang mempererat ikatan. “InsyaAllah kegiatan ini akan terus kami selenggarakan setiap tahun. Bukan hanya untuk merayakan kemerdekaan, tapi juga memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antara sekolah dan orang tua murid,” ujarnya.
Di akhir acara, semua pihak menyadari bahwa kemenangan sejati tidak ditentukan oleh siapa yang membawa pulang piala, melainkan oleh rasa syukur dan persaudaraan yang mengikat. Perayaan HUT RI di SDIT Cipta Insani tahun ini pun menjadi cermin bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan bendera dan lagu, tetapi juga dengan kebersamaan yang hangat, seperti tumpeng yang disantap ramai-ramai, menyatukan rasa, makna, dan cinta tanah air.( Achmad Hidayat)
Posting Komentar untuk "Tumpeng Kebersamaan Warnai HUT ke-80 RI di SDIT Cipta Insani"